Pages

Kamis, 24 Maret 2011

tentang smkn 26 pembangunan jakarta

SMK Negeri 26 Jakarta Sarat Prestasi

Laporan: axel aprilio smkn 26 jakarta





Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mempunyai tantangan besar di era global ini dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat. Pemerintah menargetkan perbandingan jumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan sekolah menengah atas (SMA) di Indonesia pada 2015 mendatang mencapai 70: 30 persen. Latar belakang kebijakan ini karena komposisi tenaga kerja Indonesia mayoritas unskill workers (tanpa skill atau tanpa kompetensi di bidangnya) dan hanya 30% saja dari lulusan SMA yang mampu melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
SMK Negeri 26 yang berlokasi di Jalan Balai Pustaka Baru I Rawamangun, Jakarta Tmur, dan semula bernama STM Negeri Pembangunan Jakarta, merupa-kan salah satu dari lima proyek Perintis Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan dengan lama belajar empat tahun yang diresmikan oleh Presiden RI ke-2 HM Soeharto pada 1 Juli 1971.
Menurut Drs H Suharno, MPd, yang sejak 2008 memimpin SMK Negeri 26 ini, sistem belajar yang diterapkan di sekolah ini mengikuti perkembangan teknologi terbaru dengan mengintegrasikan antara teori, praktek dan kerja siswa industri. “Tiga tahun mereka ada di sekolah dan setahun terakhir magang pada berbagai macam perusahaan. Setelah mereka lulus biasanya langsung bekerja dan pada akhirnya banyak pula yang membuka usaha sendiri dari pengalaman mereka bekerja di perusahaan tersebut,” jelasnya.
Kalau ada sekolah lain yang siswanya curi-curi kesempatan untuk bolos, tidak demikian dengan siswa SMK 26. Mereka malah enggan disuruh pulang. Bahkan Sabtu-Minggu pun mereka aktif melakukan berbagai macam kegiatan ekstra kurikuler. Area gedung sekolah pun dilengkapi jaringan internet, sehingga dengan mudah anak-anak bisa mengaksesnya untuk kepentingan penelitian dan praktek. “Bahkan siswa-siswa di sekolah kami sudah mampu merakit laptop sendiri,” ungkap Suharno.
Sekolah bermotto “Belajar, Bekerja, Membangun” ini memang sarat dengan prestasi baik akademik maupun non akademik di tingkat provinsi maupun nasional. Dari perolehan Ujian Nasional tingkat SMK tahun 2009, SMKN 26 menduduki peringkat I se-DKI Jakarta. Sedangkan untuk kegiatan unggulan dalam upaya memupuk jiwa entrepreneur, tergabungnya siswa sekolah ini dalam Student Company Bionic 26 bahkan selalu mendapat predikat terbaik dalam even yang diselenggarakan oleh “Prestasi Junior Indonesia”.
Muhammad Iqbal Saefudin dan Jaya Sakti Panggabean merupakan siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekskul di bidang Student Company Bionic dan menjadi juara untuk Junior Achiefment Titan IPB dan Junior Achiefment Titan Nasional Binus 2009. Iqbal pun mendapat prestasi menjadi juara I untuk Apresiasi Replika Teknologi LIPI. Dan saat ini akan mengikuti Junior Achiefment Titan Internasional. Sementara Jaya, mendapat prestasi di bidang Business Plan Competition Prudential Insurance tahun 2009 dan bertekad menjadi seorang enterpreneur.
Siswa lainnya, Muhammad Zarkasih menyabet gelar Juara II untuk Cipta Produk di Prasetya Mulya dan Peringkat IV untuk AUTO CAD di Universitas Jaya Baya. Sedangkan Rino Pradisa lebih menonjol pada bidang Paskibraka, menjuarai berbagai lomba Paskibraka dan gerak jalan tingkat SMU. Dan mengantarnya bertemu dengan ibu Negara untuk mendapat penghargaan.
“Sekolah sudah menjadi rumah kedua bagi kami, sehingga ide-ide kreatif bisa tercetuskan ketika berada disekolah. Kami pun tidak terbebani dengan urusan mata pelajaran karena guru-guru yang ada di sini bukan hanya mengajar tetapi juga mendidik dengan penuh kesabaran sehingga seluruh kegiatan belajar mengajar dapat terserap dengan baik dan berjalan dengan lancar.” Itu antara lain kebanggaan yang diucapkan anak-anak berusia 15-16 tahunan ini.
Remaja-remaja berprestasi ini memang punya inovasi dalam pengembangan life skillnya. Jiwa enterpreneur cukup kental sehingga berbagai percobaan yang mereka lakukan di laboratorium sekolah, baik itu laboratorium komputer, bengkel mesin, bengkel listrik, bengkel chasis dan lainnya berjalan optimal. Bahkan tak jarang ketika lulus, mereka sudah ditunggu oleh Industri untuk bergabung kedalamnya.
Sekolah dengan 6 jurusan yaitu gambar bangunan, elektronika, komunikasi, komputer jaringan, otomasi industry, mesin dan kendaraan ringan ini menampung 1367 siswa yang ketika masuk nilai rata-tata UAN SMP-nya di atas 8, sehingga tak heran kalau sekolah ini menuju pada standar internasional.
Dibantu oleh 131 orang guru pengajar, Suharno selaku Kepala Sekolah berhasil mengkoordinasikan SMKN 26 mengukir sejarah untuk pertama kalinya bagi Kota Administrasi Jakarta Timur, menjadi juara umum Lomba Ketrampilan Siswa (LKS) tingkat Provinsi DKI Jakarta, yang pembukaannya dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pada Oktober 2009 lalu. “Kami berharap, SMK Negeri 26 dapat menjadi tempat belajar efektif bagi generasi muda berbakat dan mencetak tenaga kerja yang handal,” ungkap Suharno. Semoga!

8 komentar:

@RiaMasyita mengatakan...

Perempuannya banyak enggak ka?

Dini Harisah mengatakan...

Jumlah perempuannya kurang dari setengah jumlah laki-lakinya kan namanya juga STM. Tapi seru kok jadi cewe STM 26 disana, saya salah satunya hehe :D

Unknown mengatakan...

kalo lulusan 2 tahun yang lalu bisa gak masuk di smkn 26 pembangunan

Unknown mengatakan...

emang ka klo mao masuk kesanh di tes nya apaah???

Unknown mengatakan...

emang ka klo mao masuk kesanh di tes nya apaah???

Unknown mengatakan...

Cara daftarnya gmna kak

Onyx Phsycopath mengatakan...

Kak? Kakak dijurusan mana? Rencana aku nanti mau masuk sana kak... hehe

Irman firmanto mengatakan...

NEM paling tinggi dan rendah nya brp kak

Posting Komentar